Aqiqah adalah praktik sunnah dalam Islam yang melibatkan penyembelihan hewan sebagai tanda syukur atas kelahiran seorang anak. Dalam aqiqah, hewan yang disembelih biasanya adalah kambing atau domba, dan dagingnya dibagikan kepada fakir miskin serta keluarga dan kerabat. Selain itu, aqiqah juga meliputi memberi nama anak dan mencukur rambutnya. Praktik ini mengandung nilai-nilai syukur, berbagi, dan penghargaan terhadap anugerah kelahiran.

Table of Contents
ToggleHukum Melaksanakan Aqiqah Anak
Hukum aqiqah dalam Islam adalah sunnah muakkadah (sunnah yang ditekankan) bagi orang tua yang mampu. Ini didasarkan pada beberapa dalil dari Al-Qur’an dan Hadis yang menunjukkan pentingnya pelaksanaan aqiqah. Berikut adalah beberapa dalil yang mendukung hukum aqiqah:
Dalil dari Hadis
- Hadis Riwayat Ahmad dan Abu Dawud: “كُلُّ غُلاَمٍ مُرَهَّنٌ بِعَقِيقَتِهِ، تُذْبَحُ عَنْهُ يَوْمَ سَابِعِهِ، وَيُحْلَقُ رَأْسُهُ، وَيُسَمَّى” (رواه أحمد وأبو داود) “Setiap anak tergadai dengan aqiqahnya, disembelihkan pada hari ketujuhnya, diberi nama, dan dicukur kepala.” (HR. Ahmad dan Abu Dawud)
- Hadis Riwayat At-Tirmidzi: “مَنْ أَرَادَ أَنْ يُضَحِّيَ فَلْيُفَقِّرْ وَلَيَضَحِّ عَنْهُ، وَلْيُحْلِقْ وَلَيُسَمِّهِ” (رواه الترمذي) “Barangsiapa yang ingin menyembelih untuk anaknya, hendaklah dia melakukan aqiqah dan menyembelih pada hari ketujuhnya. Hendaknya dia mencukur rambutnya dan hendaknya dia memberi nama.” (HR. At-Tirmidzi)
- Hadis Riwayat Ibnu Majah: “الْغُلاَمُ مَرْهُونٌ بِعَقِيقَتِهِ، فَإِذَا وُلِدَ اسْتَحْبَ أَنْ يُضَحِّيَ عَنْهُ يَوْمَ سَابِعِهِ، وَيُحْلَقَ رَأْسَهُ، وَيُسَمَّى” (رواه ابن ماجه) “Anak itu tergadai dengan aqiqahnya. Disembelihkanlah untuknya (hewan kurban) pada hari ketujuh, diberi nama, dan dicukur rambutnya.” (HR. Ibnu Majah)
- Hadis Riwayat Ahmad dan Abu Dawud: “مَرْهُونٌ الْغُلَامُ بِعَقِيقَتِهِ، فَإِذَا وُلِدَ يَوْمَ سَابِعِهِ، وَيُحْلَقَ رَأْسُهُ، وَيُسَمَّى” (رواه أحمد وأبو داود) “Anak disandarkan pada aqiqahnya. Hendaklah kamu menyembelih untuknya (hewan kurban) pada hari ketujuh, mencukur rambutnya, dan memberi nama.” (HR. Ahmad dan Abu Dawud)
- Hadis Riwayat Ibnu Majah: “لاَ تُعَدُّ عَقِيقَةُ لِشَىْءٍ، فَإِذَا وُلِدَ يَوْمَ سَابِعِهِ فَأُضْحِكُوا، وَأُحْلِقُوا رَأْسَهُ وَأَسْمُوهُ” (رواه ابن ماجه) “Aqiqah itu tidak dibuat untuk sesuatu. Maka jika telah lahir anak pada hari ketujuhnya, maka gundulilah, namailah, dan berqurbanlah untuknya.” (HR. Ibnu Majah)
Dari hadis-hadis di atas, dapat dipahami bahwa aqiqah adalah suatu tindakan yang dianjurkan dalam Islam. Penyembelihan hewan kurban pada hari ketujuh setelah kelahiran anak, pemberian nama, dan pencukuran rambut adalah praktik yang dianjurkan dalam pelaksanaan aqiqah.
Keutamaan Melakukan Aqiqah
Keutamaan melakukan aqiqah dalam Islam merupakan aspek penting yang mengilhami umat Muslim untuk melaksanakan tradisi ini dengan penuh keikhlasan dan keberkahan. Berikut adalah penjelasan lengkap tentang keutamaan melakukan aqiqah:
- Meneladani Sunnah Rasulullah SAW
Salah satu keutamaan utama aqiqah adalah bahwa ini adalah sebuah sunnah yang ditegakkan oleh Nabi Muhammad SAW. Dengan melaksanakan aqiqah, umat Islam mengikuti jejak Rasulullah dan menjalankan praktik yang dianjurkan oleh beliau, yang merupakan bentuk penghormatan dan ketaatan kepada ajaran Islam. - Membawa Berkah dan Perlindungan bagi Anak
Melakukan aqiqah diharapkan membawa berkah dan perlindungan dari Allah SWT bagi anak yang baru lahir. Dengan menyembelih hewan kurban dan berdoa, orang tua memohon kepada Allah agar anak mereka diberkahi, dilindungi dari segala bahaya, dan diberikan kehidupan yang baik. - Menghapuskan Dosa dan Menambah Pahala
Dalam Islam, melakukan aqiqah juga dianggap sebagai bentuk penghapus dosa dan penambahan pahala bagi orang tua serta keluarga yang melaksanakannya. Dengan menyembelih hewan kurban dan membagikan dagingnya kepada orang-orang yang membutuhkan, diharapkan bahwa Allah SWT akan mengampuni dosa-dosa dan memperbanyak pahala bagi pelaksana aqiqah. - Mempererat Silaturahmi dan Hubungan Sosial
Aqiqah juga memiliki keutamaan dalam mempererat silaturahmi dan hubungan sosial antaranggota masyarakat. Melalui pembagian daging aqiqah kepada keluarga, tetangga, dan orang-orang yang membutuhkan, aqiqah memperkuat ikatan sosial dalam masyarakat serta menunjukkan rasa peduli dan kebersamaan antarumat Muslim. - Memberikan Manfaat kepada Orang yang Membutuhkan
Praktik aqiqah juga memberikan manfaat kepada orang-orang yang membutuhkan di dalam masyarakat. Dengan membagikan daging hewan kurban kepada fakir miskin, janda, dan yatim piatu, aqiqah mengurangi beban ekonomi mereka serta memberikan bantuan dalam memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari. - Menunjukkan Kebahagiaan dan Syukur kepada Allah SWT
Terakhir, melakukan aqiqah adalah bentuk ekspresi kebahagiaan dan syukur kepada Allah SWT atas karunia kelahiran seorang anak. Dengan menyelenggarakan aqiqah, keluarga mengekspresikan rasa syukur kepada Allah atas anugerah yang diberikan dan menyambut kedatangan sang bayi dengan penuh kegembiraan.
Dengan demikian, keutamaan melakukan aqiqah meliputi aspek keagamaan, sosial, dan spiritual yang berharga bagi umat Islam. Dengan melaksanakan aqiqah dengan penuh keikhlasan dan keberkahan, umat Islam diharapkan dapat merasakan berkah dan rahmat Allah SWT dalam hidup mereka dan anak-anak mereka.
Tata Cara Aqiqah Anak
Waktu yang Dianjurkan
Waktu yang dianjurkan untuk aqiqah dalam Islam adalah pada hari ke-7 setelah kelahiran anak. Ini berdasarkan sunnah Rasulullah SAW dan praktik para sahabat. Meskipun disarankan pada hari ke-7, pelaksanaan dapat dilakukan pada hari-hari berikutnya jika tidak memungkinkan. Keberkahan aqiqah terletak pada niat dan keikhlasan, dan waktu yang sesuai dipilih berdasarkan kehadiran keluarga, kesiapan, dan kondisi tertentu.
Memilih Hewan untuk Aqiqah Anak
Dalam aqiqah, hewan yang dianjurkan untuk disembelih adalah kambing atau domba. Namun, sapi juga boleh digunakan jika tidak mampu membeli kambing atau domba. Hewan yang dipilih harus sehat dan tanpa cacat yang jelas. Untuk anak laki-laki, disunahkan menyembelih dua ekor hewan, sedangkan untuk anak perempuan, disunahkan satu ekor hewan. Jika seseorang hanya mampu menyembelih satu hewan untuk kedua jenis kelamin, itu juga diperbolehkan. Yang terpenting adalah niat dan keikhlasan dalam melaksanakan ibadah aqiqah.
Membagikan Daging Aqiqah Anak
Setelah hewan aqiqah disembelih, dagingnya dibagi menjadi tiga bagian:
- Satu bagian diberikan kepada fakir miskin.
- Satu bagian diberikan kepada kerabat dan tetangga.
- Satu bagian dapat digunakan untuk konsumsi keluarga.
Ini merupakan praktik yang dianjurkan dalam Islam untuk memastikan bahwa keberkahan dari aqiqah tersebut dapat dinikmati oleh mereka yang membutuhkan serta lingkungan sekitar.
Memberi Nama dan Mencukur Rambut Saat Aqiqah Anak
Memberi nama dan mencukur rambut saat aqiqah anak merupakan praktik sunnah dalam Islam. Berikut penjelasan singkat beserta tata cara dan bacaan doanya:
Memberi Nama:
- Setelah penyembelihan hewan aqiqah, disunnahkan untuk memberikan nama pada anak.
- Nama yang diberikan sebaiknya memiliki makna baik dan dapat memberikan harapan serta doa untuk masa depan anak.
- Setelah nama dipilih, biasanya dilanjutkan dengan membacakan doa syukur atas kelahiran anak dan doa untuk keselamatan serta kebahagiaan keluarga.
Mencukur Rambut:
- Setelah nama diberikan, dilanjutkan dengan mencukur rambut anak.
- Pada saat mencukur rambut, disarankan untuk menyisihkan berat rambut tersebut dan menyumbangkan setara dengan nilai beratnya dalam emas atau perak kepada fakir miskin.
- Setelah mencukur rambut, disunnahkan untuk memberikan sedekah kepada fakir miskin.
Bacaan Doa:
Bacaan doa saat menyembelih hewan aqiqah:
“Bismillah, Allahumma taqobbal min Muhammadin wa aali Muhammadin wa min ummati Muhammadin.”
Artinya: “Dengan nama Allah, ya Allah terimalah (kurban) dari Muhammad dan keluarga Muhammad serta dari ummat Muhammad.” (HR Ahmad, Muslim, Abu Dawud).
Bacaan doa bagi anak yang sedang diaqiqahkan:
“U’iidzuka bi kalimaatillaahit tammaati min kulli syaithooni wa haammah. Wa min kulli ‘ainin laammah.”
Artinya: “Saya perlindungkan engkau, wahai bayi, dengan kalimat Allah yang prima, dari tiap-tiap godaan syaitan, serta tiap-tiap pandangan yang penuh kebencian.”
Meskipun mencukur rambut dan memberi nama merupakan praktik sunnah, yang utama adalah niat dan keikhlasan dalam menjalankannya. Akan tetapi, melaksanakan dua praktik tersebut dapat menjadi momen yang berkesan dan bermakna dalam mempersembahkan anak kepada Allah SWT.
Pelaksanaan aqiqah bagi anak laki-laki dan perempuan merupakan momen yang penuh makna. Artikel ini telah memberikan panduan lengkap mengenai tata cara aqiqah, mulai dari pemilihan hewan, penyembelihan, hingga pembagian daging dan doa-doa yang disarankan.
Namun, bagi orang tua yang menginginkan kemudahan dan kenyamanan dalam melaksanakan aqiqah, kami hadir dengan layanan jasa aqiqah yang profesional. Dengan menggunakan jasa kami, Anda tidak perlu khawatir dengan berbagai persiapan yang rumit. Kami akan membantu menyelenggarakan seluruh proses aqiqah dengan baik dan sesuai syariat Islam.